Kamis, 06 Oktober 2016

REVIEW

dengan mempelajari lapisan lapisan layer osi, kita dapat mengetahui secara lebih jelas, dengan pengertian, jenis jenis yang ada pada lapisan tersebut, cara kerja, troubleshooting dan banyak lagi. semoga apa yang dipelajari hari ini dapat bermanfaat bagi kalian yang telah membaca dan bagi saya pribadi.



Je vous remercie... :)

Application Layer (Lapisan Aplikasi) pada Model OSI

7. Application Layer


Application layer merupakan layer atau lapisan teratas pada model OSI reference ketika user akan mengirimkan pesan dan menjadi layer atau lapisan terakhir pada sistem OSI Reference model ketika user akan menerima sebuah pesan. Sesuai dengan namanya, application layer merupakan layer atau lapisan yang bekerja pada program – program tertentu, dimana application layer sendiri bekerja pada komputer server ataupun komputer client. Terdapat 7 model OSI layer dan fungsi setiap layernya yang berbeda-beda.
Singkatnya, application layer merupakan lapisan OSI Layer yang menyediakan interface atau antar muka antar aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi di dalam jaringan, dan kemudian membantu mengerimkan dan menerima pesan yang dikirimkan di dalam jaringan tersebut. Ini juga di namakan protokol jaringan yang mengatur tugas-tugas tertentu dalam suatu jaringan internet.
Berbeda dengan layer atau lapisan pada OSI Reference Model lainnya, application layer merupakan layer atau lapisan yang paling dekat dengan user komputer, karena di dalam sistem jaringan komputer, application layer bisa menjadi awal dan juga bisa menjadi akhir lapisan, dan selalu terkait dengan berbagai macam aplikasi dan software di dalam komputer, seperti email client, web browser dan sebagainya.
Cara kerja dari Application layer
Mendefinisikan dan juga menelusuri cara kerja dari application layer jauh lebih mudah untuk dilakukan dibandingakan dengan mendefinisikan cara kerja dari lapisan atau layer lainnya di dalam jaringan. Pada dasarnya, application layer akan menerima perintah dari usernya, dengna bantuan aplikasi atau software tertentu untuk mengirimkan suatu pesan atau data ke komputer lainnya.
Begitupun sebaliknya. application layer akan menampilkan pesan atau data yang diterima oleh user dalam bentuk aplikasi atau software teretentu. Cara kerja dari layer application sangat mudah untuk diamati dibandingkan cara kerja layer lainnya.
Fungsi dari Application Layer
Application Layer sendiri memiliki beberapa fungsi dan tugas utama. Berikut ini adalah beberapa fungsi juga tugas utama dari Application Layer :
  1. Sebagai alat pengumpul informasi dan data yang dikrimkan melalui jaringan
Fungsi pertama, application layer merupakan lapisan atau layer yang berfungsi sebagai pengumpul keseluruhan informasi dan data yang diterima dan yang akan dikirim melalui sebuah jaringan. Ketika user akan menerima data (receiver / recipient) maka application layer akan mengumpulkan seluruh data yang telah sampai untuk kemudian dimunculkan di dalam aplikasi tertentu.
Begitupun sebaliknya, ketika user akan mengirimkan data, maka application layer akan mengumpulkan keseluruhan data di dalam aplikasi tertentu, dan kemudian meneruskan data tersebut ke presentation layer untuk didefinisikan dan diproses lebih lanjut ke dalam jaringan.
  1. Sebagai user interface dalam menampilkan data dan informasi
Fungsi berikutnya dari application layer adalah sebagai user interface. Apa gunaya pendefinisian data danpenyajian data yang dilakukan oleh layer presentation, namun user tidak dapat membaca dan melihat data tersebut? Karena itu, setelah presentation layer menyajikan data, application layer akan bekerja dalam menampilkan data yang tersaji tersebut di dalam sebuah user interface (bisa sebuah aplikasi, program, ataupun sistem – sistem tertentu), sehingga data yang tersaji bisa dilihat dan diamati langsung oleh usernya.
Software dan perangkat yang bekerja pada application layer
Application layer bekerja pada perangkat keras yang kita kenal sebagai komputer server ataupun komputer user, tergantung proses yang sedang berlangsung. Komputer server atau user sebelumnya haruslah memiliki software atau perangkat lunak yang mendukung.
Lapisan atau layer application ini bekerja dengan bantuan software – software dan aplikasi tertentu. Software dan aplikasi ini adalah program yang terinstall di dalam sebuah komputer, baik komputer penerima maupun pengirim. Beberapa program yang bekerja dengan menggunakan layer applikasi (application layer) tentunya sudah cukup akrab di telinga kita, seperti :
  • Email client (outlook, dan sebagainya)
  • Web browser (Mozilla, Chrome, dan sebagainya)
Ketika memahami bahwa application layer bekerja pada software dan program diatas, maka secara otomatis, application layer juga bekerja dengan bantuan beberapa macam protocol. Ada banyak protocol yang bekerja pada layer application ini. berikut ini adalah beberapa protocol yang bekerja pada application layer :
  1. Protokol DNS
Protocol pertama yang bekerja pada application layer adalah protocol DNS. DNS merupakan kependekan dari domain name system. Sesuai dengan namanya, protocol DNS ini merupakan salah satu protocol yang sangat penting di dalam jaringan komputer, karena DNS membantu mendefinisikan IP address pada tiap – tiap komputer, sehingga semua komputer dapat saling terhuung satu sama lain dengan menggunakan IP Address.
  1. Protokol HTTP
HTTP atau yang merupakan kependekan dari Hypertext Transfer Protokol merupakan salah satu protocol yang paling populer dan paling sering kita temui. HTTP merupakan protocol yang digunakan pada web browser untuk mengambil atau memanggil sebuah halaman atau situs website yang disusun dengan menggunakan sistem HTML. HTTP merupakan protocol yang tersambung ke dalam WWW atau world wide web, dan merupakan bagian penting dari protocol internet (TCP/IP).

Presentation Layer (Lapisan Presentasi) pada Model OSI

6. Presentation Layer

Presentation layer jaringan komputer merupakan sebuah lapisan yang berada pada model lapisan OSI layer, yang berada pada level atau lapisan kedua ketika sebuah data atau informasi akan dikirim, dan berada pada layer ke enam pada saat sebuah data akan diterima oleh user. Layer presentation ini memiliki fungsi utama sebagai penerjemah, yaitu menterjemahkan aplikasi menjadi bentuk data yang akan ditransmiiskan ke layer – layer berikutnya, dan juga sebaliknya, yaitu mentranslasikan atau menterjemahkan data – data ke dalam bentuk aplikasi.
Presentation layer juga merupakan lapisan dimana data mulai disajikan dalam bentuk bentuk tertentu (format) seperti misalnya format JPEG untuk gambar, Doc, dan sebagainya.
Fungsi dari Presentation Layer
Presentation layer tentu saja memiliki beberapa fungsi tersendiri pada keseluruhan model lapisan OSI. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari presentation layer :
  1. Melakukan enkripsi data atau pesan
Presentation layer memiliki fungsi untuk melakukan proses enkripsi data. Proses enkripsi data merupakan proses yang dilakukan untuk mengamankan data dan pesan yang akan ditransmisikan untuk menjaga keamanan pesan atau data tersebut. Ketika bertindak sebagai receiver, maka presentation layer memiliki fungsi untuk melakukan deskripsi, yaitu membuka enkripsi dari suatu pesan ataupun data.
  1. Melakukan proses kompresi dan dekompresi
Sama seperti proses enkripsi dan dekripsi yang dilakukan sebelumnya, fungsi kedua dari lapisan presentation layer pada OSI layer model ini berfungsi untuk melakukan proses kompresi dan dekompresi. Proses kompresi merupakan proses pemadatan atau pengecilan suatu data, sehingga data tersebut dapat dengan mudah diteruskan ke dalam sebuah jaringan (yang merupakan sebuah proses yang terjadi ketika presentation layer bertindak sebagai transmitter).
Sedangkan proses dekompresi dilakukan untuk membuka dan memperjelas data yang akan diterima dan akan diteruskan ke application layer. Proses ini terjadi ketika lapisan presentation layer ini akan menerima data yang akan ditampilkan pada application layer (proses user sebagai receiver data).
  1. Melakukan proses pemformatan pada bentuk – bentuk grafis
Fungsi berikutnya dari presentation layer adalah sebagai pemformat bentuk – bentuk grafis. Beberapa data ditransmisikan dalam bentuk grafis, atau beberapa aplikasi mengharuskan sebuah data ditampilkan dalam bentuk grafis, dan begitu pula sebaliknya. fungsi dari presentation layer adalah untuk memformat bentuk – bentuk grafis yang masuk ke dalam jaringan tersebut.
  1. Mentranslasi konten yang ada
Selain melakukan proses pemformatan dalam bentuk – bentuk grafis, fungsi dari lapisan presentation layer lainnya adalah untuk melakukan proses translasi dari konten yang ada. Proses translasi ini dilakukan agar setiap data atau konten yang disalurkan melalui jaringan dapat diidentifikasi dan didefinisikan oleh tiap – tiap lapisan pada model OSI layer dan dimengerti oleh keseluruhan jaringan.
  1. Menyajikan data
Berikutnya, yang merupakan fungsi dari presentation layer yang cukup penting adalah menyajika data. Presentation layer membantu menyejikan data yang ada, baik ketika akan ditampilkan ke dalam layer application, maupun ketika akan diteruskan ke lapisan session layer.
  1. Menentukan tipe data yang ada
Setelah mampu menyajikan data, presentation layer juga memiliki fungsi lainnya, yaitu untuk menentukan tipe data yang ada. Tipe data yang akan ditransmisikan, baik yang ditransmisikan menuju application layer, ataupun ditransmisikan menuju session layer didefinisikan oleh presentation layer. Beberapa jenis tipe data yang didefinisikan oleh presentation layer ini adalah tipe data berupa gambar, video dan juga text, kode enkripsi dari suatu data hingga ekstensi dari sebuah data.
Presentation layer pada dasarnya mirip seperti sebuah pintu gerbang, yang membuka jalan menuju ke application layer. Tanpa adanya presentation layer, maka application layer akan mengalami kesulitan dalam menyajikan dan menampilakn data ke dalam format aplikasi tertentu. misalnya saja, ketika kita menerima data dalam bentuk gambar.
Application layer tidak akan dapat menampilkan gambar tersebut apabila tidak mengetahui format yang dimiliki oleh gambar tersebut. Karena itulah, presentation layer berperan sangat penting, karena dengan adanya presentation layer, maka format dari gambar tersebut dapat didefinisikan dan bisa ditampilakn dalam bentuk aplikasi tertentu.
Protokol pada Presentation Layer
Sama seperti layer – layer lainnya pada model OSI layer, presentation layer juga bekerja dengan menggunakan protocol. Salah satu contoh protocol yang digunakan oleh presentation layer adalah VTP atau yang merupakan kependekan dari Virtual Terminal Protokol. Virtual Terminal Protokol ini berfungsi sebagai :
  • Pemeliharaan dari struktur data yang melewati presentation layer
  • Melakukan proses translating atau penterjemahan karakteristik terminal menjadi bentuk standar
Selain penggunaan VTP, presentation layer juga memberikan layanan protocol lainnya. Layanan protocol yang diberikan oleh presentation layer adalah enkripsi dan juga kriptografi.
Enkripsi merupakan proses yang dilakukan pada presentation layer untuk merubah sebuah kode, dari kode yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti dan tidak bisa dibaca. Enkripsi bisa disamakan degnan apa yang kita kenal dengan nama pengkodean atau chipper. Enkripsi dilakukan untuk membantu mengamankan informasi dan juga data, agar tidak terlihat oleh orang lain atau pihak lain yang tidak ada kaitannya dan tujuan utamanya adalah untuk mengamankan data.
Sedangkan layanan presentation layer yang kedua adalah kriptografi. Kriptografi merupakan proses yang dilakukan untuk menentukan sperangkat parameter yang dapat menentukan transformasi dari pengkodean yang mengatur proses baik enkripsi maupun proses deskripsi.
Jadi secara garis besar, kriptografi ini digunakan untuk memproses enkripsi, yaitu pengkodean suatu informasi atau data agar tidak mudah dilacak dan dilihat oleh orang lain, dan juga sebaliknya, untuk memecahkan suatu kode, sehingga data dan juga informasi tersebut kemudian bisa diakses dan juga bisa dilihat oleh orang lain.

Session Layer (Lapisan Sesi) pada Model OSI

5. Session Layer

Session layer jaringan komputer merupakan layer atau lapisan kelima dari keseluruhan lapisan OSI layer pada saat user menerima data dari sebuah jaringan, dan bertindak sebagai layer atau lapisan ketiga ketika ketika terjadi pengiriman sebuah koneksi atau paket data (peran sebagai transmitter).

Session layer jaringan komputer sendiri secara teoritis merupakan sebuah layer atau lapisan yang terdapat pada OSI Layer Reference Model yang bertugas untuk mengendalikan dialog – dialog yang terjadi antar node. Selain itu, lapisan atau session layer ini merupakan bagian dari lapisan yang bertugas untuk melakukan management dari sebuah koneksi, serta mendefinisikan bagaimana sebuah koneksi dapat dibangun.

Fungsi dari Session Layer

  1. Melakukan komunikasi pada sebuah jaringan
Fungsi pertam dari session layer adalah melakukan dan membangun komunikasi di dalam sebuah jaringan. Perlu kita ketahui bahwa salah satu hal yang penting yangharus kita pahami di dalam sebuah jaringan adalah komunikasi. Tanpa adanya komunikasi, maka sebuah jarignan tentu saja tidak akan dapat bekerja dan berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
Karena itu, session layer merupakan bagian dari OSI layer yang membantu sebuah jaringan melakukan komunikasi, sehingga jaringan tersebut bisa bekerja dengan baik dan juga optimal sesuai dengan tujuan utama pembuatan jaringan tersebut.
  1. Pembentukan hubungan
Setelah komunikasi pada sebuah jaringa mulai terbentuk, maka selanjutnya session layer akan bertindak sebagai pembentuk suatu hubungan. Pembentuk hubungan ini ditentukan oleh jenis komunikasi yang sudah didefinisikan sebelumnya. Pada saat pemebntukan hubungan ini, maka node akan membentuk suatu kontak trentu dengan jaringan, dan kemudian menyepakati aturan – aturan komunikasi yang sudah ada pada saat pendefinisian komunikasi (proses paa fungsi session layer yang pertama).
  1. Pemindahan dan pertukaran data
Fungsi berikutnya dari session layer adalah melakukan proses pemindahan data. Pemindahan data yang terjadi pada layer session ini merupakan sebuah kondisi dimana node – node yuang tersedia digunakan untuk melakukan proses dialog dalam hal melakukan pertukaran data.
  1. Pemutusan hubungan di dalam sebuah jaringan
Session layer juga merupakan lapisan yang memiliki eran dalam hal melakukan pemutusan hubungan komunikasi dan juga koneksi. Ketika kita mengalami masalah dalam melakukan koneksi karena koneksi yang terputus, maka bisa dipastikan terdapat kesalahan dalam konfigurasi pada session layer di dalam jarignan tersebut.

Jenis Komunikasi Session Layer

Seperti sudah disinggung sebelumnya, lapisan session layer pada jaringan model OSI ini membutuhkan pemabngunan komunikasi untuk dapat melakukan proses dan fungsinya. Ada tiga jenis komunikasi yang digunakan dalam session layer. Berikut ini adalah 3 jenis komunikasi yang dilakukan atau dapat dibangun oleh session layer :
  • Simplex
Sesuai dengan namanya, simplex merupakan bentuk komunikasi yang simple dan juga sederhana. Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi dimana suatu data berjalan secara searah, sehingga tidak ada hubungan timbal balik antara komunikasi yang terjadi.
  • Half – Duplex
Half – duplex tentu saja berbeda dengan model komunikasi simplex. Apabila simplex merupakan bentuk komunikasi satu arah, maka half – duplex merupakan bentuk komunikasi dua arah, yang berarti memiliki suatu hubungan timbal balik diantara dua buah jaringan komunikasi.
Half – duplex senidri mengacu pada sistem komunikasi duplex, namun proses tinbal baliknya memiliki sifat yang terbatas, dan hanya bisa dilakukan secara bergantian. Misalnya, ketika A ingin mengirimkan pesan kepada B, maka B harus menunggu pesan A sampai terlebih dahulu, baru kemudian dapat membalas pesan menuju A, begitu pula sebaliknya.
  • Full – Duplex
Full – duplex merupakan bentuk komunikasi yang lebih rumit, namun lebih efisien. Berbeda dengan half – duplex yang membutuhkan waktu tertentu dan dilakukan secara bergantian, maka full – duplex merupakan bentuk komunikasi dua arah, yang dapat dilakukan secara bersamaan, sehingga tidak perlu menunggu salah satu pihak melakukan komunikasi.
Misalnya ketika A ingin mengirimkan pesan kepada B, maka B juga bisa langsung mengirimkan pesan ke A tanpa harus menunggu pesan dari si A sampai terlebih dahulu.
Ketika bentuk komunikasi inilah yang didefinisikan oleh session layer, yang memungkinkan sebuah hubungan koneksi dapat tersambung satu sama lain. 

Penggunaan dari Session Layer

Apabila pada beberapa lapisan OSI layer sebelumnya, erat kaitannya dengan perangkat keras tertentu, seperti data link layer yang berkaitan degnan perangkat keras bridge dan switch, serta network layer yang berkaitan erat kerjanya dengan router, maka lapisan session layer pada OSI model ini tidak berkaitan dengan perangkat keras komputer, melainkan dengan perangkat lunak.
Kebanyakan lapisan session layer ini bekerja pada perangkat lunak yang memiliki fungsi pengelolaan data, salah satunya adalah SQL. Dengan menggunakan perangkat lunak SQL ini, maka session layer dapat bekerja dalam membangun komunikasi dengan jaringan, sehingga terbangunlah sebuah koneksi jaringan tertentu. selain itu, sistem operasi komputer juga memiliki peranan yang cukup penting dalam proses yang terjadi di dalam lapisan session layer ini.
Lapisan session layer ini juga memiliki protocol – protocol tertentu dalam bekerja. Berikut ini adalah beberapa protocol – protocol yang membantu dan mengatur fungsi dari lapisan session layer :
  • ISO-SP: OSI Session Layer Protocol
  • PPTP: Point-to-Point Tunneling Protocol
  • RPC: Remote Procedure Call Protocol
  • RTCP: Real-time Transport Control Protocol
Itulah beberapa penjelasan mengenai session layer yang merupakan sebuah lapisan padasistem OSI model yang bertigas untuk membangun sebuah koneksi dan memutus koneksi di dalam sebuah jaringan. 

Transport Layer (Lapisan Transport) pada Model OSI

4. Transport Layer

transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain:
  • Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
  • Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.
  • Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
  • Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
  • Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.
Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokolTCP/IP. semoga membantu

Fungsi dari Transport Layer

Ada banyak fungsi utama dari transport layer. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari transport layer :
  1. Menerima data dari session layer
Session layer adalah layer atau lapisan yang berjalan atau bekerja sebelum masuk ke dalam transport layer. Setelah data melewati session layer, maka tugas berikutnya dari transport layer adalah menerima segala bentuk data yang sudah melewati session layer, untuk kemudian diproses lebih lanjut di dalam transport layer.
  1. Memecah data menjadi bagian – bagian yang lebih kecil
Sebuah data terkadang terlalu besar untuk diteruskan di dalam sebuah sistem atau siklus jaringan komputer. Karena itu, untuk dapat meneruskan sebuah data dengan tepat dan baik, dibutuhkan sebuah proses pemecahan data, yang berguna untuk mempermudah proses transmisi data dan mempermudah data agar bisa melewati layer atau lapisan selanjutnya dengan lebih baik, optimal dan efisien.
  1. Meneruskan data ke network layer
Setelah transport layer menerima data dari session layer, maka kemudian transport layer akan memeceh data – data tersebut ke dalam bentuk paket data yang lebih kecil. Setelah data diubah menjadi paket data yang lebih kecil, maka paket data tersebut kemudian dikirimkan atau diteruskan ke dalam layer atau lapisan berikutnya, yaitu network layer.
Pada saat paket data masuk ek dalam network layer, maka paket data tersebut akan diberi header, sehingga tidak “tercecer” dan dapat disatukan kembali serta dideteksi kesalahan dan kerusakan pada paket data tersebut.
  1. Memastikan bahwa semua data yang melewatinya dapat tiba di sisi lainnya dengan tepat
Karena merupakan lapisan atau layer yang berfungsi sebagai transport, alias pembawa pesan, maka sudah pasti transport layer memiliki fungsi yang sangat vital dalam membawa atau mengirim paket data. Transport layer berperan untuk memastikan bahwa semua data atau paket data yang melewati lapisan transport layer ini bisa tiba di sisi lainnya dari jaringan dengan tepat dan tidak salah sasaran. Atau paling tidak, transport layer harus memastikan bahwa paket data bisa diteruskan seluruhnya e lapisan atau layer erikutnya, yaitu network layer.
  1. Mengirim segment dari satu host ke host yang lain
Fungsi berikutnya dari transport layer adalah mengirimkan segment atau pecahan data dari satu host ke host yang lain.
  1. Memastikan realibilitas data
Transport layer memiliki fungsi sebagai pengetes realibilitas data. Dengan demikian, maka setiap data yang sudah melewati transport layer pasti memiliki realibilitas yang baik, sehingga dapat diteruskan ke lapisan berikutnya, dan prose koneksi akan berjalan dengan baik.
  1. Mengatur lalu lintas dari sebuah jaringan
Transport layer juga memiliki fungsi lainnya yang tentu saja tidak kalah penting. Transport layer dapat membantu mengatur lalu lintas pada sebuah jaringan, terutama pad jaringan yang sangat sibuk dan juga padat. Hal ini dilakukan oleh transport layer untuk menghindarkan sebuah jaringan dari kondisi kemacetan jaringan. Kemacetan jaringan tentu saja akan sangat mengganggu kinerja dari sebuah jaringan, dan dapat memperlambat proses transmisi data yang ada.

Peran Penting dari Transport Layer

Selain memiliki 4 fungsi dasar yang sudah disebutkan diatas, transport layer sendiri memiliki beberapa peran penting yang didefinisikan secara teknis. Ada beberapa peran penting dari transport layer secara teknis, yaitu :
  1. Service point addressing
Service point addressing mengacu pada kemampuan dari transport layer dalam menentukan dan menangani pengiriman data yang spesifik untuk aplikasi yang berlainan. Aplikasi yang berlainan tentu saja harus memperoleh jenis message yang berlainan pula, sehingga harus memiliki alamat atau address tersendiri. Alamat atau address tersendiri inilah yang dikenal denan nama service point addressing, yang merupakan peran dan tanggung jawab dari transport layer.
  1. Segmentation dan Reassembly
Layer transport juga memiliki peran penting dalam melakukan reassembly dan egmentation. Hal ini berarti transport layer dapat memecah belah data menjadi segment atau paket data tertentu, dan begitu pula sebaliknya, dimana transport layer memiliki peran yang juga penting untuk melakukan proses reassembly, atau penyatuan kembali segmen – segmen tersebut menjadi satu kesatuan data yang utuh.
  1. Connection Control
Transport layer juga memiliki peran penting lainnya sebagai conecctionless ataupun connection oriented, dan dapat mengontrol jenis connection yang akan digunakan dalam proses transmisi data.
  1. Flow Control
Transport layer juga memiliki peran dan tanggung jawab dalam melakukan proses flow control, atau pengontrol aliran. Jadi, transport layer dapat mengatur bagaimana alur yang terjadi dalam sebuah koneksi, terutama dalam hal koneksi yang bertipe end – to end connection.
  1. Error Control
Transport layer juga memiliki fungsi dan tugas teknis dalam melakukan pnengontrolan terhadap error atau error control. Sama seperti flow control, error control yang dilakukan oleh transport layer dilakukan pada koneksi end – to end connection.
Protokol Pada Transport Layer
Sesuai dengan namanyam yaitu transport layer, terdapat protocol yang mengatur kinerja dari lapisan atau layer protocol ini. Protocol yang mengatur serta membuat supaya transport layer dapat bekerja secara optimal adalah TCP atau Transmission Control Protocol. Protocol ini berguna untuk mengatur proses transmisi yang terjadi pada sebuah koneksi atau jaringan, dalam hal ini membantu transport layer dalam mengirimkan data – data terutama dalam koneksi end – to end connection

Network Layer (Lapisan Network) pada Model OSI

3. Network Layer

Network layer merupalan sistem logic yang sangat erat kaitannya dengan proses transmisi data, karena menghubungkan komputer ke dalam berabagai jaringan – jaringan yang sudah ada. MAC address juga memiliki peran penting dalam lapisan ini, bersamaan dengan pendefinisian dari IP address (Internet Protocol).

Fungsi dari Network Layer
Network layer, yang merupakan lapisan ke lima pada keseluruhan sistem jaringan OSI Layer memiliki beberapa fungsi dalam jarignan komputer. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari network layer :
  1. Menentukan tujuan data pada sebuah jaringan
Sebuah data dan juga paket data tentu saja memiliki tujuan. Tujuan dari paket data tersebut adalah komputer lainnya yang juga sudah terhubung ke dalam jaringan. Untuk dapat menentukan komputer mana yang akan ditransmisikan paket datanya, maka network layer memiliki peran yang sangat penting. Network layer akan menentukan kemana sebuah paket data akan ditransmisikan, sesuai dengan perintah yang sdah diberikan kepadanya.
  1. Mendefinisikan alamat IP
Untuk dapat menentukan komputer mana yang akan menjadi tujuan dan juga menerima paket data yang akan ditransmisikan, maka network layer kemudian akan mendefinisikan masing – masing alamat IP atau IP address. IP address merupakan sebuah alamat unik yang dimiliki oleh setiap komputer yang terhubung ke dalam suatu jaringan komputer.
Dengan begitu, nantinya network layer akan lebih mudah menentukan tujuan dari paket data yang akan dikirimkan olehnya. IP address ini akan secara otomatis didefinisikan dan dicari oleh network layer, sebagai alamat tujuan paket data tersebut.
  1. Membuat header pada peket – paket data yang ada
Header diibaratkan seperti sebuah ‘judul’ pada paket data. Dengan adanya header ini, paka paket data (yang merupakan bagian atau fragmen dari sebuah data) akan memiliki header tersendiri dan tidak akan terpecah belah. Misalnya, sebuah data bernama X, akan dipecah ke dalam bentuk paket data, dengan masing – masing header “X1, X2, X3, dst”.

Dengan adanya header ini, maka setiap paket data akan memiliki header yang sama, sehingga ketika nantinya paket data akan disatukan kembali menjadi sebuah data yang utuh, paket data tersebut dapat disatukan kembali dengan mudah, dan bisa terdeteksi apabila ada paket data yang hilang ataupun mengalami kerusakan.
  1. Melakukan proses routing
Proses routing merupakan proses pemberian rute dari sebuah paket data. Selain membantu mendefinisikan IP address, network layer juga memilki fungsi yang sangat penting untuk meneruskan paket data yang sudah ada menuju penerimanya melalui rute – rute tertentu. namun demikian, rute – rute tersebut sudah terlebih dahulu didefinisikan melalui apa yang kita kenal dengan nama tabel routing.
Dengan demikian tiap paket data akan dikirmkan ke alamt yang sudah didefinisikan sebelumnya, sehingga dapat mencegah terjadinya salah alamat.
Perangkat keras yang berhubungan dan digunkan dalam network layer
Sama seperti lapisan logic lainnya, network layer merupakan lapisan yang tidak dapat dilihat dan diraba secara fisik, namun memiliki asosiasi dan keterkaitan kerja yang erat dengan perangkat keras jaringan komputr secara fisik. Salah satu perangkat keras yang bekerja dengan network layer adalah router.
Router merupakan perangkat keras jaringan komputer yang memiliki fungsi sangat penting dalam meneruskan paket data dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengna menggunakan rute – rute tertentu. Dalam router, kita juga mengenal istilah tabel routing, yaitu merupakan sebuah sistem tebel, yang mirip seperti sistem peta atau sistem penjadwalan, yang berisi jalur atau rute mana saja yang bisa dilewati oleh sebuah paket data, rute atau jalan mana yang sdah tidak bisa digunakan, serta pembuatan rute baru.
Dalam prosesnya, network layer menggunakan protocol yang mendukung pengalamatan secara hierarkis, dimana protocol tersebut mengijinkan adanya alamat unik dan batasan wilayah, serta metode untuk melakukan pemilihan jalur di saat sebuah data ingin berhubungan dengan jaringan lain.



Data Link Layer (Lapisan Fisik) pada Model OSI

2. Data Link Layer

PENGERTIAN DATA LINK

adalah lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling terhubung dalam sebuah jaringan WAN/LAN. lapisan ini bertanggung jawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadapa frame yang dianggap gagal.

Transparan Beidging adalah penghubung segmentasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat Mac address.

- Transparan Switching adalah sistem elektronik yang dapat dipakai untuk menghubungkan jalur komunikasi (secara wireless)

switching Operation
- memiliki doamin / broadcast tersendiri
- sebagai jalur lalau lintas data
- switch mempunyai (multiport) 
-switch adalah sebuah alat penjembatan sebagai transparan bridge
- banyak pengalihan sebagai alamat (ip)
- switch digunakan sebagai penghubung komputer (LAN)

kesalahan pada Data Link Layer
- adanya data yang hilang
- deteksi error
- code word yang tidak valid
- aliran bit yang diterima error
- reciever yang lambat
- data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk

MASALAH RANCANGAN DATA LINK LAYER

Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat.

Layanan yang disediakan bagi network layer Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.

packet switching yang membagi data yang akan dikirimkan (misalnya, suara digital atau data komputer) menjadi kepingan-kepingan yang disebut paket, yang lalu dikirimkan melewati sebuah shared network. Jaringan packet switching tidak membutuhkan sebuah sirkuit khusus untuk melakukan koneksi.

Bridge/bridging adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya seperti Ethernet & Fast Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau sama.

TIGA LAYANAN DARI DATA LINK LAYER

1.      Layanan Unacknowledged Connectionless

Yaitu dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah frame ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebu di data link layer. Jenis layanan ini cocok bila laju error sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh layer yang lebih tinggi. 

Layanan ini sesuai untuk lalu lintas real time, seperti percakapan, dimana data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk. Sebagian besar LAN menggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada data link layer.

2.      Layanan Acknowledged Connectionless

Layanan inipun tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independent dan secara acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali juga. Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran unreliablem, seperti sistem tanpa kabel.

3.      Layanan Acknowledged Connection Oriented

Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar. Layanan ini juga menyediakan proses-proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel. Pada layanan connection-oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga fase (tahap) :

-     Fase I koneksi ditentukan dengan membuat kedua mesin menginisialisasi variabel-variabel dan counter yang diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang telah diterima dan mana yang belum.
-        Fase II, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan.
-        Fase III koneksi dilepaskna, pembebasan variabel, buffer, dan resource lainnya yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.

Karena jarak dan peralatan, pengiriman informasi, dapat mengalami perubahan atau melemah. Umumnya interferensi listrik. Kesalahan timbul dalam bentuk burst yaitu lebih dari satu bit terganggu dalam satu satuan waktu.

FUNGSI DATA LINK LAYER

  Penyediaan interface layanan yang baik bagi network layer
  Penentuan pengelompokkan bit dari phisichal layer ke dalam frame
  Mengurusi masalah error transmisi
  Pengaturan aliran frame pada penerima yang lambat dan pengirim yang cepat

Lapisan Data link melaksanakan 2 layanan dasar :

-  Membiarkan lapisan diatasnya untuk mengakses media dengan menggunakan teknik seperti framing.
-  Mengendalikan bagaimana data tersebut diletakkan pada media dan dapat menerima dari media menggunakan teknik seperti pengendali akses media dan deteksi kesalahan. 

Physical Layer (Lapisan Fisik) pada Model OSI

1. Lapisan fisik (Physical Layer)

Pada artikel ini akan dibahas sedikit lebih dalam mengenai lapisan fisik atauphysical layer.  Pada lapisan ini berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Lapisan ini memiliki tugas  untuk mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk membangun , mengirimkan data/informasi dalam bentuk digit biner, memelihara dan memutuskan hubungan komunikasi. Pada physical layer terdapat  perangkat keras dasar jaringan yang terdiri atas Repeater, Multiplexer, Hubs (Passive and Active), Oscilloscope dan Amplifier.
  • Repeater (satelit) memiliki tugas sebagai penerima sinyal dan mengirimkannya kembali k receiver. 
  • Multiplexer merupakan media untuk menjalankan multipleks yaitu menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirim secara bersamaan dalam suatu kanal tranmisi.
  • Osiloskop adalah sebuah alat untuk menampilkan bentuk gelombang atau sinyal pada sebuah monitor.
  • Hubs berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan.
  • Amplifier adalah perangkat yang berfungsi sebagai penguat sinyal.
Media-media fisik tersebut terjadi perpindahan arus bit yang melibatkan sinyal-sinyal digital.  Dalam pengirimannya harus terjadi kesamaan dalam nilai bit. Apabilamengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Oleh karena level tegangan dalam pengiriman harus tetap sama dan terjaga hingga pengiriman selesai. 

Daftar protokol pada layer ini adalah :
  •  Jaringan telepon modem – V.92
  • IRDA Physical Layer
  • USB Physical Layer
  • EIA RS-232, EIA-242, EIA-422, RS-449, RS-485
  • Ethernet Physical layer termasuk 10BASE-T, 10Base5, 100BASE-FX, 100BASE-T, 
  • 1000BASE-T, 1000BASE-SX dan varietas lainnya
  • Varietas 802.11 Wi-Fi physical layer
  • DSL
  • ISDN
 
Perangkat yang digunakan pada layer ini adalah :
  • Network Adapter
  • Repeater
  • Modem 
  • Fiber Media Converter
Pada lapisan pertama inilah terjadi hubungan secara fisik antara satu terminal dengan terminal lain atau server atau peripheral lainnya. Pada sisi pengirim, lapisan phisik menerapkan fungsi elektris mekanis dan prosedur untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit kommunikasi guna mentransmisikan informasi dalam bentuk digit biner ke sisi penerima, sedangkan lapisan fisik pada penerima akan menerima data dan mentransmisikan data ke lapisan di atasnya. 

Adapun contoh protokol yang digunakan pada lapisan pertama ini antara lain X21, X21bis, RS232, dan lain sebagainya. X21 memuat ketentuan-ketentuan hubungan secara fisik titik ke titik antar peralatan yang menggunakan teknik digital dala pengiriman ataupun penukaran data.

Media Tranmisi pada Physical Layer

Kabel (wire)
  • Kabel UTP Category 3 (Cat3) :  kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik.
  • Kabel UTP  Category 5 (Cat5) : kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik.
  • Kabel Coaxial : suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar.
  • Kabel Fiber Optik : saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.

Wireless
  • Transmisi radio : media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak.
  • Transmisi Microwave : Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF.

Lapisan OSI

Pengertian Layer OSI dan kegunaan Layer OSI

Layer OSI adalah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh Badan International Organization of Standardization (ISO) di wilayah Eropa pada tahun 1977. OSI nama kependekan dari nama aslinya yaitu Open System Interconnection. Model OSI biasa disebut dengan model "Model Tujuh Lapis OSI" .


Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP,
DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka keOSI Reference ModelOSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokoldapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:

Lapisan ke-Nama lapisanKeterangan
7Application layerBerfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTPFTPSMTP, dan NFS.
6Presentation layerBerfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5Session layerBerfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4Transport layerBerfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3Network layerBerfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2Data-link layerBefungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnyaMedia Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan sepertihubbridgerepeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1Physical layerBerfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

: